Nafiri atau trompet panjang menjadi sebuah alat penanda suara yang berfungsi ganda dalam kehidupan bangsa Israel kuno, yakni sebagai panggilan bagi seluruh kaum Israel dan sebagai pengingat keberadaan mereka di hadapan Tuhan. Memang perihal peniupan trompet sebagai penanda adanya bahaya maupun untuk mengumpulkan bala tentara juga dilakukan oleh bangsa-bangsa lain. Namun, perbedaan paling signifikan dengan nilai yang begitu mendalam dari kebiasaan ini pun berada pada pernyataan, “…kamu harus memberi peringatan dengan bunyi nafiri, supaya kamu diingat di hadapan Tuhan.” Lantas, apakah ini berarti ada kemungkinan bagi Tuhan untuk melupakan orang Israel sehingga Ia butuh diingatkan melalui benda fana semacam itu? Tentu saja tidak!
Nafiri yang ditiupkan di tengah bangsa Israel tidak hanya menjadi panggilan bagi mereka untuk berkumpul untuk berkondolidasi menghadapi peperangan, melainkan juga sebagai bentuk kerendahan hati bahwa mereka akan bertindak di dalam kehendak Tuhan. Itulah mengapa terdapat ketentuan yang sangat tegas mengenai siapa yang boleh meniup nafiri yaitu, “nafiri-nafiri itu harus ditiup oleh anak-anak Harun, para imam. Itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.” Artinya, orang Israel sebagai umat Tuhan tidak boleh dikumpulkan secara sembarangan untuk berkonsolidasi tanpa adanya otoritas imam sebagai mediator komunikasi antara mereka dengan Tuhan. Salah satu alasannya adalah bisa saja perkumpulan mereka justru berubah menjadi ajang untuk berkonsolidasi melawan Tuhan atau bertindak tanpa otorisasi dari Tuhan sebagai pemimpin tunggal mereka. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika teks firman Tuhan bertuliskan, “kamu harus memberi peringatan dengan bunyi nafiri, supaya kamu diingat di hadapan Tuhan.”
Sahabat Alkitab, firman Tuhan pada hari ini telah mengajarkan kita bahwa segala rencana dan upaya yang kita lakukan hendaknya diwujudkan dalam bimbingan serta otoritas Tuhan. Maksudnya, kita diingatkan agar tidak bertindak sendirian tanpa ‘melapor’ kepada Tuhan terlebih dahulu sehingga setiap langkah yang kita jalani adalah sesuai dengan panduan yang Ia berikan.