Keserakahan Dapat Membawa Malapetaka

Renungan Harian | 25 Januari 2024

Keserakahan Dapat Membawa Malapetaka

Keserakahan merupakan bentuk disorientasi keinginan pada diri seorang manusia yang tidak dapat dikendalikan untuk memenuhi ketertarikan keegoisannya, bukan untuk kebaikan sesuai dengan kebutuhannya sendiri. Jadi, setiap bentuk keserakahan tidak pernah berfungsi memenuhi kebutuhan seseorang melainkan hanya untuk pemuasan keinginan dan daya tarik yang ada pada dirinya sendiri. Keserakahan pada diri manusia pun mewujud dalam beragam aksi, mulai dengan dampak yang berskala kecil hingga masif, misalnya: serakahan dalam hal makanan, status, perhatian, pengakuan, perjudian, kekuasaan, hingga menimbulkan peperangan. Setiap manusia pun tidak lepas dari kecenderungan keserakahan. Oleh sebab itu, memiliki kesadaran dan kemampuan untuk mengendalikan diri menghadapi dorongan bertindak serakah adalah sebuah keharusan agar seseorang tidak menghancurkan dirinya sendiri dan orang lain di sekitarnya.

Pada perikop ini pun banyak di antara orang Israel yang tidak mampu mengendalikan dirinya untuk menentukan batas keinginan dan kebutuhan pada saat Tuhan memberikan mereka burung puyuh sebagai permintaan akan daging yang telah mereka sampaikan sebelumnya. Pertama, mereka lupa untuk bersyukur atas kehadiran jawaban dari permohonan, meski dalam nuansa yang menuntut, yang telah mereka sampaikan kepada Tuhan. Kedua, mereka tidak mampu mengenali batasan kebutuhan daging yang sanggup mereka konsumsi sehingga mereka kelewat batas dalam mengumpulkan burung-burung itu hingga membuatnya berserakkan di sekeliling perkemahan. Ketiga, mereka tidak mampu menikmati berkat dengan kebercukupan dan kesadaran iman yang penuh kerendahan hati. Alhasil, perilaku mereka itu pun harus menerima dampak yang tidak sembarangan dari kemurkaan Tuhan.

Sahabat Alkitab, sebagai umat Tuhan kita sangat perlu berhati-hati terhadap dorongan daya keserakahan yang sangat mungkin menguasai diri kita, entah dalam hidup berelasi terhadap sesama manusia maupun dalam relasi dengan Tuhan. Alhasil, entah sadar maupun tidak sadar, kita justru menyikapi dan menuntut Tuhan dalam keserakahan seperti yang telah dilakukan oleh bangsa Israel sesuai perikop bacaan ini. Kita perlu melatih diri melawan keserakahan dengan mulai memahami batasan antara kebutuhan dan keinginan, melatih diri untuk terus bersyukur dan merespons berkat Tuhan dengan kerendahan hati agar tidak dinikmati dalam keegoisan.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia