Jemaat di Tesalonika adalah jemaat yang ddirikan oleh Paulus sendiri. Dalam suratnya kepada mereka, Paulus mengawali dengan sebuah doa dan ucapan syukur. Ini menjadi salah satu ciri khas Paulus dalam surat-suratnya. Dalam doanya ia mengharapkan berkat dan sejahtera dari Allah turun atas mereka. Paulus bersyukur atas kepercayaan jemaat kepada Tuhan yang tetap teguh, juga kasih mereka terhadap sesama yang mereka tunjukkan dalam pelayanan. Paulus mengatakan bahwa dalam setiap doanya, ia senantiasa mengingat dan mendoakan mereka.
Sahabat Alkitab, betapa membahagiakannya jika ada orang yang selalu mendoakan kita dalam setiap doa-doanya, itu sungguh menunjukkan bahwa ia begitu mengasihi kita. Paulus menunjukkan kasihnya kepada jemaat yang ia bentuk dan layani itu. Seseorang mungkin dapat berpura-pura baik di depan kita namun mendoakan orang lain untuk kebaikannya sama sekali tidak dapat dimanipulasi. Dalam doa-doa pribadi, kita tidak dapat berpura-pura di hadapan Tuhan mendoakan orang lain, sebab tidak berfaedah dan juga karena kita tidak dapat berbohong di hadapan Allah yang Mahatahu. Hanya orang-orang yang tulus melayani orang lainlah yang akan membawa nama-nama mereka dalam setiap doa yang dipanjatkan. Kita sungguh membutuhkan pelayan-pelayan yang demikian. Di manakah kita mendapatkannya?
Marilah kita mulai melakukan itu di dalam diri kita agar di situ kita menemukan pelayan-pelayan yang melayani dengan tulus.
Salam Alkitab Untuk Semua