Kebebasan Yang Liar Adalah Perbudakan Yang Paling Nyata

Renungan Harian | 23 Oktober 2019

Kebebasan Yang Liar Adalah Perbudakan Yang Paling Nyata

Ada beberapa orang jemaat yang terpengaruh dengan ajaran guru-guru palsu libertini dengan menganggap bahwa karena Kristus sudah menebus dosa maka mereka bebas untuk melakukan apa saja sesuai dengan keinginan hatinya. Karena itu Paulus menyoroti dua hal dalam bagian ini yaitu pertama tentang makanan dan kedua tentang percabulan. Dalam soal makanan, Paulus menegaskan kembali akan prinsip kemanfaatan dan pengendalian diri dari kebebasan Kristen dalam soal-soal makanan. Jadi tidak lagi berada pada legalistik haram dan halal menurut Taurat, melainkan apakah itu berguna bagi tubuh jasmaninya dan juga bagi jemaat sebagai tubuh Kristus. Kemudian akan percabulan, jelas sama sekali tidak berguna dan salah dalam pandangan Allah. Jika lapar "persoalan perut" dapat dipuaskan dengan makanan, tidak demikian dengan dorongan seksual. Dorongan seksual tidak boleh dipuaskan dengan percabulan, melainkan harus dilakukan pengendalian diri. Sebab Tubuh fisik manusia dibentuk oleh Tuhan bukan untuk dicemarkan dengan percabulan malainkan untuk dipersembahkan kepada-Nya sebagai persembahan yang kudus.    

 

Sahabat Alkitab, kebebasan dan kemerdekaan Kristen adalah bebas dan merdeka dari perbudakan dosa di mana baik roh (jiwa) dan tubuh manusia secara total dipimpin oleh kehendak Allah. Jadi jika kita merasa bebas melakukan apa saja yang kita kehendaki tanpa menghormati Allah, mencemarkan tubuh Kristus (gereja, jemaat), tidak menghargai sesama, dan tidak menjaga tubuh kita sendiri, maka apa yang dianggap kebebasan itu adalah perbudakan yang paling nyata. Penguasaan (pengendalian) diri adalah salah satu bagian penting dari buah Roh. Siapa yang dapat mengendalikan dirinya (pikiran, kehendak, perasaan, hawa nafsu, tubuh) barulah dapat disebut sebagai orang yang bebas dan merdeka sepenuhnya. Tetapi siapa yang tidak dapat mengendalikan diri tehadap makanan dan seksualitas sudah kehilangan kebebasan dan kemerdekaannya. Nafsu makan dan Nafsu seksual adalah dua hal yang benar-benar dapat mengontorol seluruh kehidupan manusia, tidak hanya sebagai orang pribadi melainkan juga masyarakat serta bangsa dan negara.  

 

Allah sudah memerdekakan kita, masakan kita mau kembali lagi diperbudak oleh dosa dan keinginan diri sendiri?

Salam Alkitab Untuk Semua

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia