Ada kesembuhan yang terjadi ketika ada perjumpaan antara iman dan perjuangan seorang wanita yang telah mengalami pendarahan selama dua belas tahun dengan tujuan iman dan kemurahan Allah. Dan ketika Yesus merasakan ada kuasa yang keluar dari diri-Nya karena sentuhan wanita itu, Yesus tidak marah, sekalipun yang menyentuhnya adalah seorang wanita yang secara seremonial hukum Yahudi dianggap cemar dan tidak layak. Yesus justru memuji iman wanita itu, mengakuinya sebagai anak-Nya, dan bukan hanya kesembuhan yang ia terima tetapi juga keselamatan jiwanya, sebuah kebutuhan yang jauh lebih tinggi dan jawaban dari sebuah penantian yang jauh melebihi penantian akan kesembuhan dari penyakit.
Sahabat Alkitab, tindakan iman dan perjuangan memang sudah selayaknya mendapatkan pujian. Keberanian untuk mengekspresikan iman dan perjuangan untuk berjalan dalam iman itu akan mendapatkan apresiasi dari Allah. Sebab di dunia yang semakin hari semakin meninggalkan dan meminggirkan Tuhan, melihat orang yang masih memiliki iman yang besar merupakan pemandangan yang langka, dan jika kita saja mengapresiasinya bukankah terlebih lagi Allah? Yesus pernah berkata bahwa jika bapa yang di dunia saja tidak mungkin memberikan batu kepada anaknya yang meminta roti atau memberi ular kepada anaknya yang meminta ikan, maka Allah pasti memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya (lih. Mat. 7:9-10). Apa yang Yesus lakukan mengajarkan kita untuk tidak lupa memberi penghargaan atas segala tindakan baik yang dilakukan oleh sesama kita tanpa memandang siapa dan apa latar belakang mereka.
Memberikan pujian atas kebaikan orang lain tidak pernah merugikan diri kita, malah akan membuat orang itu sukacita dan kita pun bersukacita juga.
Salam Alkitab Untuk Semua