Dalam Bahasa Ibrani, Mikha berarti “ siapakah seperti Tuhan”. Ungkapan ini lebih merupakan sebuah seruan daripada daripada sebuah pertanyaan, sebab dalam kitab ini Nabi Mikha menyatakan bahwa tidak ada yang berkuasa daripada Tuhan Allah. Allah berjanji memberkati Israel dengan tanah dan banyak keturunan, jika mereka menyembah Allah saja dan mematuhi hukumNya namun Allah juga menghukum pemimpin-pemimpin dunia dan bangsa-bangsa yang menentang Allah dan mengabaikan kepedulian terhadap keadilan. Dalam pembacaan kita saat ini, Mikha mengkritik para pemimpin Samaria dengan mengulangi peringatan-peringatan yang disampaikan nabi-nabi sebelumnya yakni Amos dan Hosea. Para pemimpin dan penduduk Samaria akan dihakimi, sebab mereka menyembah ilah lain. (ay. 6 dan 7) dan peringatan-peringatan itu digenapi Tahun 722-721 SM, Ketika Asyur menyerang Israel dan menaklukkan Samaria.
Bagi Mikha, latar belakangnya yang berasal dari kota kecil tidak menjadi masalah. Ia tetap berani mengkritik para pemimpin di Ibu kota Israel dan Yehuda. Keberanian Mikha yang begitu besar masih diingat orang lebih dari seratus tahun kemudian pada masa Nabi Yeremia (Yer. 26:18)
Siapapun dan bagaimanapun latar belakang kita disaat dipilih Tuhan untuk menjadi alatnya , asal kita berpegang teguh pada perintahNya dan menuruti apa yang menjadi maksud Tuhan bagi orang lain melalui kehidupan kita, maka kita akan menjadi orang yang luar biasa. Mungkin seringkali kita merasa tidak kompeten, tidak sanggup ataupun tidak berani ketika dipercayakan untuk melakukan hal-hal besar baik dalam pekerjaan maupun pelayanan, namun kembali ingatlah Mikha, Nabi dengan latar belakang biasa saja dari kota kecil yang dipercayakan dengan tugas besar dari Tuhan dan dia mampu melakukannya bahkan namanya diingat dalam sejarah. Namun hal ini juga tidak berarti bahwa hanya mereka yang dipilihlah yang bisa melakukan hal besar.
Sahabat Alkitab, siapapun kita, apapun status dan keadaan kita, kita masih bisa menjadi berkat di manapun kita berada misalnya lingkungan keluarga, lingkungan pertemanan, lingkungan kantor ataupun lingkungan tempat tinggal. Kita akan menjadi berkat saat melakukan apa yang difirmankan Tuhan yaitu melakukan apa yang baik dan menghindari yang jahat.
Dengan percaya kepada rencana Tuhan dan menyerahkan segenap kehidupan kita kepadaNya, kita pasti akan digunakan untuk menjadi bagian dari pekerjaanNya yang besar bagi dunia.