Nyanyian pujian Zakharia yang dicatat dalam injil Lukas ini merupakan bentuk keskasiannya sebagai ayah dari Yohanes Pembaptis. Bahkan, tidak berhenti sampai di situ, Zakharia yang sebelumnya diperkenalkan sebagai seorang imam juga menjalankan peran sebagai seorang nabi tepatnya pada saat ia bernubuat melalui nyanyian pujiannya tersebut. Zakharia berkata-kata tentang pembebasan yang sedang dikerjakan oleh Tuhan, secara khusus terkait pembebasan bagi Israel dari himpitan musuh dan memberikan kebebasan untuk menjalani bentuk relasi yang lebih tenang dengan sang Tuhan.
Kita perlu mengingat bahwa Zakharia adalah seorang imam bangsa Israel sangat akrab dengan segala catatan para nabi tentang nubuatan mesianik. Setelah pengalaman bisu yang ia dapatkan selama beberapa bulan, kini Zakharia pun semakin memahami dan meyakini berita yang telah disampaikan oleh Gabrial kepada dirinya. Secara khusus, Zakharia semakin menyadari bahwa penggenapan atas segala nubuat para nabi tentang datangnya sang Juruselamat segera tergenapi. Kelahiran anaknya, Yohanes Pembaptis, adalah tanda paling nyata yang telah ia dapatkan sehingga tidak ada lagi alasan bagi Zakharia untuk menahan bibirnya mempersaksikan segala pekerjaan Tuhan yang sedang berlangsung.
Selama ini Zakharia membisu di tengah masa Elisabet mengandung Yohanes dan ia tidak dapat dengan leluasa menceritakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pengalamannya pada saat Gabriel mengunjunginya. Kini, kebisuan itu pun telah selesai dan Zakharia memilih untuk membagikan seluruh pengalaman tersebut dalam sebuah ucapan syukur sekaligus sebagai kesaksian dan pemberitahuan bagi seluruh khalayak bahwa penggenapan penebusan dari Tuhan sedang terlaksana.
Zakharia tidak menahan sukacitanya secara egois dan ia tidak menikmatinya sebagai sebuah pengalaman eksklusif. Ia menyadari dengan sungguh bahwa sukacita yang ia alami, entah itu karena mendapatkan anak maupun mengetahui penggenapan penyelematan yang sedang terjadi, adalah bagian dari rangkaian karya Tuhan yang berlaku untuk seluruh umat. Itulah mengapa, secara khusus pada ayat 68-75 Zakharia membuat kesaksian terkait dampak penebusan yang akan segera dialami oleh orang banyak. Inilah sukacita yang perlu dirayakan bersama. Oleh sebab itu, marilah kita bagikan setiap sukacita yang bersumber dari Tuhan sebagai bentuk kesaksian bagi banyak orang sehingga mereka pun dapat mengalami kesukacitaan hidup karena kehadiran Tuhan.