Dalam bacaan ini, Yohanes memperlihatkan bahwa kristus-kristus palsu (yang dilambangkan dengan pertama seperti seekor singa berkaki beruang) dan nabi-nabi palsu (digambarkan sebagai binatang kedua yaitu anak domba yang berbicara seperti naga). Mereka giat bekerja, membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua yang diam di sorga. Mereka menyesatkan semua orang dan memaksa mereka untuk mendirikan patung dan menyembahnya.
Gambaran yang disajikan dalam Kitab Wahyu ini nampak mengerikan dan mengancam iman orang-orang percaya. Kehadiran pemimpin-pemimpin agama yang seharusnya membimbing umat Tuhan melalui ajaran-ajaran mereka, justru berbuat sebaliknya. Mereka justru menjerumuskan umat Tuhan dan menyembah penguasa serta orang-orang yang dipuja puji karena kekuatannya. Menhadapi nabi-nabi palsu dan pengajar-pengajar sesat yang bersembunyi dibalik ajaran agama-agama tidaklah mudah dan tidak dapat dihindari begitu saja. Menghadapi situasi ini, Yohanes menasehati, yang penting ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus. Memiliki ketabahan dan iman dalam menghadapinya.
Berikutnya adalah hikmat: bijaksana dalam menilai seseorang dan menganalisa keadaan. Supaya kita tidak jatuh dalam penghakiman yang salah. Termasuk menghitung bilangan-bilangan dan menafsirkan lambang-lambang. Seperti lambang seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. Dia bertanduk dua, sedangkan binatang yang pertama ada sepuluh tanduk. Tampaknya dia seperti seekor anak domba, tetapi kenyataannya, bahwa dia lebih mirip dengan seekor naga, dinyatakan melalui cara dia berbicara. Dia seperti seekor naga, dia menipu dan berdusta seperti Iblis.
Jujur saja banyak orang di sekitar kita yang sulit ditebak. Di depan kita Nampak baik-baik saja seperti seekor anak domba, namun di belakang dia berkata-kata dan bersikap seperti seekor naga. Dari mulutnya keluar api, dari kepalanya keluar tanduk dan dari tubuhnya tertancap sisik tajam yang mematikan siapapun yang berada disekitarnya. Karena itu, nabi Yohanes mengingatkan kepada kita untuk waspada, berhikmat, dan memiliki ketabahan dan iman orag-orang kudus. Jangan mudah percaya dengan penampilan seseorang, sekalipun dia seorang pemimpin bahkan seorang ulama. Tetaplah tabah, beriman dan berhikmat.
Salam Alkitab Untuk Semua