Penggambaran Sang Penunggang kuda putih di awal bacaan kita diyakini adalah Yesus Kristus, sebab ada penjelasan “Yang Setia dan Yang Benar”, juga Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Ini selaras dengan penjelasan di bagian Alkitab lainnya. Banyak pengikut-Nya yang mengenakan lenan halus yang putih bersih, yang diyakini sebagai orang-orang kudus. Artinya, pada masa akhir nanti, Ia menghakimi dan berperang bersama orang-orang kudus – para pengikut setia-Nya!
Penulis Kitab Wahyu, ia melihat akan ada peperangan besar. Si Penunggang kuda putih dan orang-orang yang mengenakan lenan halus dan putih bersih akan melawan raja-raja di bumi dan bala tentaranya, serta para nabi palsu. Armageddon, begitu istilah yang akrab kita dengar, yang dalam pengertian lainnya adalah perang akhir zaman. Suka atau tidak, kita akan menghadapinya. Siap atau tidak, hanya Ia yang mengetahuinya. Oleh sebab itu, Allah berfirman agar kita selalu berjaga-jaga setiap waktu.
Berperang bersama-Nya atau berperang melawan-Nya adalah satu pilihan yang harus kita ambil. Tentu keduanya memiliki konsekuensi. Memilih berperang bersama-Nya, artinya kita harus tetap bisa menjaga hidup kita agar terus sesuai dengan firman-Nya hingga Ia memanggil kita pulang. Pun sebaliknya, berperang melawan-Nya, artinya kita harus siap menerima kekalahan dan upahnya – hukuman yang kekal. Berdoalah agar Allah memberikan hikmat dan kekuatan agar kita bisa bertahan dan tetap setiap pada firman-Nya, apapun situasi dan kondisi yang tengah dan akan kita hadapi.
Salam Alkitab Untuk Semua