Pasca kekecewaan Nebukadnezar kepada para ahli di kerajaannya yang tidak dapat memberikan solusi atas permasalahannya saat itu, seluruh nyawa orang bijaksana di kerajaan Babel pun terancam. Raja sudah memberikan perintah untuk membunuh setiap orang bijaksana. Hal ini berarti hidup Daniel, Hananya, Misael dan Azarya juga menjadi target dari titah pembunuhan tersebut. Namun, mereka tidak pasrah dan menerima begitu saja segala hal yang terjadi dalam hidup mereka tanpa ada upaya untuk melakukan sesuatu. Ternyata mereka melihat sebuah peluang untuk menyelamatkan nyawa sekaligus untuk mengembangkan potensi diri. Secara khusus, hal ini ditunjukkan melalui tindakan Daniel yang meminta meminta kesempatan agar ia dapat dilibatkan untuk mencari solusi atas permasalahan yang tidak dapat terselesaikan oleh orang-orang bijaksana lainnya.
Sahabat Alkitab, pada bacaan kali ini kita dapat mempelajari sikap Daniel yang melihat peluang dan mempergunakannya untuk mengembangkan potensi diri. Ia menyadari bahwa ada karunia yang Allah berikan kepadanya, yakni dalam bentuk kebijaksanaan (bdk. Daniel 1:17). Segala hikmat itu hanya akan menjadi sia-sia jika mereka berempat tidak melakukan sesuatu dan mempergunakannya untuk keperluan apa pun. Bahkan, di tengah situasi yang mencekam sekalipun mereka tetap berusaha melihat peluang dan mengoptimalkannya untuk menggunakan potensi diri yang ada pada mereka. Kita pun diajak untuk peka terhadap peluang dan berani mempergunakannya sebagai sarana untuk mengembangkan potensi diri. Jangan sampai segala karunia yang Allah berikan pada setiap kita menjadi sia-sia akibat ketidaksiapan diri dalam mempergunakannya. Selain itu, ingatlah juga untuk melakukan semua itu dalam sikap kerendahan hati dengan memohon kasih sayang Allah. Hal ini sangat dibutuhkan agar setiap upaya yang kita lakukan dapat menjadi saluran berkat, kepada diri sendiri dan orang lain yang ada di sekitar kita.
Melihat peluang dan berani menggunakannya dalam kerendahan hati di hadapan Tuhan adalah langkah untuk menjadi saluran berkat bagi sesama.