Pada saat kita berjalan menuju sebuah tempat yang belum pernah didatangi, tidak jarang kita perlu melakukan ‘putar arah’. Ada kalanya kita salah mengambil belokkan, ada kalanya kita melewatkan sebuah patokkan arah, dan mungkin saja tanpa disadari kita memang benar-benar telah menjauhi tujuan tersebut. Namun, itulah yang membuat sebuah perjalanan menjadi semakin menarik yang hanya bisa dinikmati tanpa ada alasan yang mendesak agar bisa sampai dengan cepat semaksimal mungkin.
Perjalanan bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir, kurang-lebih dapat kita artikan sebagai sebuah perjalanan yang baru bagi mereka. Tujuannya memang sudah jelas, yakni tanah perjanjian yang sudah tersedia melalui ikatan relasi antara TUHAN dengan nenek moyang Israel. Namun, bagi generasi yang akan menjalani perjalanan keluaran itu, mereka akan menelusuri jalan-jalan baru dengan segala ketidakpastian yang ada di dalamnya. Itulah sebabnya, pada saat mereka menyadari kejaran tantara Firaun para orang Israel segera ketakutan dan merasa telah tersesat. Di tengah ketidakpastian perjalanan yang menimbulkan cemas dan takut itulah firman TUHAN hadir melalui Musa yang berkata, “Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu…TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.”
Firman TUHAN bagi bangsa Israel di tengah perjalanan menjadi sebuah janji, pedoman dan jaminan hidup bagi mereka yang sedang melakukan perjalanan yang penuh misteri dan tantangan. Hal ini juga berlaku bagi setiap umat percaya, bagi kita di masa sekarang.
Pada saat anda dan saya merasa salah mengambil keputusan hidup, salah mengambil arah, atau telah kebingungan dalam menentukan arat dan tujuan hidup, ingatlah firman dan peran TUHAN dalam perikop ini. Firman TUHAN adalah janji, pedoman dan jaminan bagi setiap umat yang berserah kepada-Nya untuk menghadapi perjalanan yang penuh misteri dan tantangan. Firman TUHAN adalah peta kehidupan bagi setiap umat percaya. Apabila kita salah dan tak tahu arah, maka firman TUHAN-lah yang akan menuntun kita di jalur yang tepat. Kiranya kuasa kasih dan firman TUHAN selalu menjadi pedoman kita.