Pemazmur mengungkapkan kesukacitaan yang ia alami atas eksistensi kota Yerusalem. Hal ini bukan semata-mata karena kemegahan kota itu sendiri, melainkan akibat keberadaan Rumah Tuhan yang begitu bernilai tinggi dalam kehidupan iman bangsa Israel. Terlebih lagi, kota Yerusalem juga memiliki nilai sejarah iman yang sangat mendalam bagi mereka. Itulah mengapa, bangsa Israel sangat merasa terpukul pada saat mengalami pembuangan yang memaksa mereka untuk keluar meninggalkan kota tersebut. Hal itu pula mengapa muncul syair-syair doa yang berisikan permohonan kesejahteraan atas kota Yerusalem. Doa itu tidak mengindikasikan sebuah bentuk pemujaan terhadap kota Yerusalem, melainkan sebagai wujud kelekatan nilai pengalaman iman mereka dengan Tuhan di dalam kota tersebut.
Ingatan terhadap pengalaman iman adalah penting untuk terus dipertahankan agar umat tidak mudah kehilangan ikatan rasa dalam relasi dengan Tuhan. Terdapat banyak hal yang dapat kita jadikan simbol atas berbagai momen pengalaman iman untuk menolong kita terus mengingat berbagai tindakan Tuhan dalam kehidupan kita. Intinya adalah umat tidak semestinya membiarkan ingatan terhadap perjalanan iman bersama Tuhan menjadi mudah larut. Maklum saja, hati manusia yang dapat terpengaruh oleh suasana dapat membuat kita cepat teralihkan dari Tuhan. Misalnya, mengarahkan hati dan pikiran kepada Tuhan pada saat kita merasakan pertolongan-Nya di tengah situasi hidup yang begitu mencekam bukanlah sesuatu yang sulit. Namun, pada saat hidup kita telah berjalan dengan begitu nyaman, kita pun memiliki kemungkinan yang sangat besar untuk teralihkan dari Tuhan. Alhasil, secara tidak sadar kita justru kehilangan fokus terhadap Tuhan.