Kemahakuasaan Tuhan tentu bukan sesuatu yang tidak perlu lagi diperdebatkan, apalagi disangsikan. Secara khusus, bagi setiap umat-Nya, pengakuan terhadap kemahakuasaan Tuhan sudah menjadi bagian dari sikap iman kepada-Nya. Beragam bentuk pengakuan itu pun muncul, salah satunya adalah melalui puji-pujian bagi Tuhan. Di dalam tradisi Kekristenan pun kita sangat melekat dengan praktik bernyanyi sebagai puji-pujian untuk Tuhan. Beragam lirik dengan berbagai bentuk sastra digunakan umat untuk mewujudkan pujian bagi Tuhan.
Syair Mazmur pada hari ini pun menampilkan hal yang serupa. Penulis ini tidak sekadar mengajak, melainkan juga memberikan anjuran untuk memuji Tuhan sebagai praktik iman. Pujian itu menjadi semacam kewajiban untuk dilakukan oleh setiap umat Tuhan, meski tidak berarti menjadi sesuatu yang bersifat paksaan. Umat Tuhan perlu menyadari bahwa memuji Tuhan merupakan praktik iman yang berfungsi dua arah, yakni mengungkapkan syukur kepada Tuhan dan melatih kepekaan terhadap kehadiran Tuhan. Artinya, memuji Tuhan idealnya menjadi gaya hidup yang sangat melekat dan dekat dengan hidup setiap umat Tuhan.
Pada syair ini, penulis Mazmur juga menggunakan beragam hal yang sangat bersifat keseharian. Ia memang menekankan kemahakuasaan Tuhan, namun pujian kepada Tuhan tidak melulu mengenai sesuatu yang sifatnya spektakular dan jarang terjadi. Pemazmur cukup menyadari tentang berbagai hal yang biasa terjadi dalam kesehariaannya untuk mengarahkan perhatiannya kepada kemahakuasaan Tuhan. Pemazmur tidak membutuhkan matahari yang berhenti dan menahan bulan untuk memperpanjang jalannya hari. Ia cukup mengamati kabut yang silih berganti, hujan yang datang dan selesai maupun merasakan angin yang bertiupan di padang luas untuk mengakui kemahakuasaan Tuhan.
Sahabat Alkitab, terkadang kita terlalu ingin berfokus pada hal-hal spektakular untuk membuktikan kepada diri sendiri akan kemahakuasaan Tuhan. Padahal, terdapat banyak hal yang terjadi di sekitar kita yang sudah cukup menjadi alasan untuk memuji Tuhan. Namun, mungkin saja selama ini kita belum menyadarinya karena rendahnya fokus dan kepekaan iman terhadapnya. Oleh sebab itu, marilah kita lihat berbagai hal yang ada di dalam kehidupan kita dan berikanlah pujian untuk Tuhan.