Sunat merupakan salah satu tradisi yang sudah mengakar dalam kehidupan bangsa Israel kuno yang memiliki nilai teologis dan relasi yang sangat kuat, tidak hanya antara satu pribadi dengan TUHAN melainkan juga dalam kesatuan relasi lintas generasi. Setiap orang Israel diperintahkan untuk melakukan sunat sebagai tanda perjanjian dan komitmen keputusannya menjadi umat TUHAN yang akan dilakukan secara turun-temurun. Pada saat TUHAN melakukan ikatan perjanjian untuk pertama kalinya dengan Abraham, Ia berkata, “Aku akan menetapkan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun…Inilah perjanjian yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu: Setiap laki-laki di antara kamu harus disunat…” Tentu saja esensi dari ikatan perjanjian tersebut tidaklah bermuara pada tindakan sunat tersebut, melainkan sunat dalam tradisi iman Yahudi merupakan tanda keputusan dan komitmen mereka untuk tetap berada dalam perjanjian kudus dengan TUHAN tersebut.
Pada saat ini Paulus pun menuliskan kepada jemaat di Kolose mengenai nilai baru dari perjanjian di dalam TUHAN. Setiap umat yang mengamini hidup di dalam Kristus sesungguhnya juga telah mengimani ikatan perjanjian ‘sunat’ yang dilakukan dengan menanggalkan tubuh yang berdosa. Artinya, kita tidak lagi berfokus pada aksi seremonial dari sunat itu sendiri, melainkan kepada nilai utama ikatan perjanjian dengan TUHAN yang bersedia untuk berkomitmen dan menjalani hidup selaras dengan firman-Nya. Inilah mengapa, ikatan sunat Kristus menekankan kualitas transformasi hidup dari yang penuh dosa dan cela, menuju hidup yang terlepas dari beragam ikatan dosa.
Sahabat Alkitab, tulisan Paulus ini kiranya dapat kita maknai sebagai ajakan untuk berefleksi mengenai daya komitmen dan kualitas hati dalam menjalani hidup perjanjian dengan Kristus. Kita perlu menyadari bahwa ikatan hidup ini tidak berarti menjadikan kita sebagai pusat dari segala kebaikan Kristus, melainkan Kristuslah menjadi pusat dari segala perjalanan dan orientasi kehidupan kita. Salah satu cara untuk menjaga ikatan perjanjian dengan Kristus adalah melalui keputusan untuk meninggalkan tindakan dosa. Lakukanlah secara konsisten dan rasakanlah perubahan besar terwujud dalam hidup kita.