Terkadang dalam kehidupan mungkin saja kita berjumpa dengan pihak-pihak yang mencoba untuk menjatuhkan kita, apapun yang menjadi alasannya. Tidak jarang kitapun menjadi terhimpit karena tekanan tersebut. Namun satu hal yang pasti ialah perlindungan Allah yang membebaskan kita dari beragam himpitan dalam hidup.
Bacaan kita kali ini dibuka dengan gambaran pemazmur mengenai seseorang yang dihimpit oleh tekanan yang begitu kuat. Bahkan tekanan musuh nampak begitu kuat sehingga ia hampir tumbang. Dalam situasi tersebut Tuhan datang menolongnya. Dari sanalah datang kesaksian bahwa Tuhan menjadi sumber kekuatannya. Di tengah itu semua, pemazmur seolah bersaksi atas kasih serta kuasa Allah dengan menyatakan bahwa kemenangan adalah keniscayaan dalam Tuhan. Tuhan bagaikan pejuang yang memberikan perintah tidak terbantahkan serta berjuang menghadirkan kemenangan. Tuhan bertindak dengan perkasa (ay.16). Pemazmur mau menjadi saksi atas segala tindakan pembebasan dari Tuhan.
Menarik untuk melihat ayat 18, pemazmur menyadari segala peristiwa berat yang dihadirkan Allah beserta segala tantangan yang datang merupakan cara Tuhan untuk menghajar umat-Nya. Bukan untuk membinasakan melainkan mendidik umat Tuhan agar tetap bersandar kepada Allah semata. Ia akhirnya menyadari bahwa kehidupan akan datang dalam penyertaan-Nya. Sudah sepatutnya bila umat Tuhan memanjatkan syukur kepada-Nya.
Sahabat Alkitab, mungkin kita juga pernah mengalami sebuah perasaan tidak berdaya karena didesak dari berbagai sisi dengan begitu kuat. Janganlah takut karena Tuhan pasti akan menolong kita, maka tugas kita adalah untuk memanjatkan syukur atas penyelamatan-Nya dan menjadi saksi atas segala tindakan-Nya. Keyakinan ini membuat kita memiliki kekuatan untuk berjuang menghadapi segala sesuatu yang menjadi rintangan dalam kehidupan.

























