Bagian khotbah Petrus pada ayat-ayat ini merupakan pokok pemikiran yang sangat esensial dan penuh risiko. Melalui khotbahnya tersebut, Petrus sedang memperkenalkan sekaligus mempersaksikan sosok Yesus sebagai Juruselamat. Tentu saja, hal ini terkesan ‘konyol’, mengingat Petrus sedang menyampaikan khotbah di hadapan orang-orang Yahudi yang kebanyakan di antaranya telah terlibat dalam peristiwa penyaliban Yesus. Artinya, tindakan Petrus pada saat ini akan dapat membawanya mengalami persekusi. Meski demikian, Petrus tetap mempersaksikan kebangkitan dan kuasa penyelamatan dari Yesus Kristus. Hal ini Petrus lakukan karena ia percaya telah menerima keselamatan tersebut. Itulah mengapa Petrus mengutip kesaksian Daud untuk mencerminkan luapan sukacita hati atas karya penyelamatan yang telah Yesus Kristus berikan, “Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram, sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.”
Petrus telah menunjukkan bahwa kebangkitan Kristus merupakan sebuah pengalaman yang membawa kehidupan. Hal ini sangat ia maknai dan resapi dalam kehidupan baru yang ia jalani sebagai rasul yang mempersaksikan Yesus Kristus. Kebangkitan Kristus itu pula yang membawa keberanian pada diri Petrus untuk tetap mempertahankan iman dan mempersaksikan Kristus tanpa syarat. Pengalaman iman bersama Yesus Kristus telah memberikan semangat yang memapukan ia untuk menjalani hidup, termasuk menghadapi tantangan pada saat berkhotbah di kota Yerusalem, seperti yang tertulis dalam perikop ini.
Sahabat Alkitab, sebagai manusia tentu kita sangat mungkin untuk mengalami perasaan takut, cemas, khawatir atau ragu akan hari depan, tentang jalannya kehidupan dengna segala hal yang dapat terjadi. Ruang misteri kehdupan itulah yang seringkali menjadi momok bagi manusia untuk menjalani hidupnya, tidak terkecuali bagi para umat Tuhan. Namun, pada hari ini kita pun sedang diingatkan bahwa pengalaman bersama Yesus Kristus merupakan energi utama yang kita miliki untuk menjalani serta menghadapi kehidupan dengan segala hal yang ada di dalamnya. Beragam masalah mungkin saja muncul, berbagai hal pahit mungkin saja akan kita alami di masa mendatang tetapi setiap umat Tuhan akan sanggup menghadapinya karena Kristus yang menjadi penopang hidupnya.