Bagian ini menegaskan kembali akan tantangan sekaligus perjuangan Paulus dalam memberitakan Injil Yesus Kristus. Berita Injil itu tentu membawa kehidupan bagi mereka yang dipilih oleh Allah untuk menerimanya. Namun dalam pemberitaan itu Paulus harus "menyerahkan" dan merelakan dirinya untuk secara terus-menerus "selalu" berada dalam bahaya maut. Tidak ada nilai kuantitas yang jelas dari kata "selalu" yang diungkapkan oleh Paulus, namun melihat pada keadaan di masa itu bisa jadi menunjuk pada keadaan yang setiap hari atau setiap saat, Paulus berada dalam situasi antara hidup dan mati. Bagi Paulus semua itu terjadi karena Yesus, dan supaya orang lain, jemaat Korintus yang dikasihinya menerima hidup dari Allah.
Sahabat Alkitab, pernahkah Anda berpikir untuk mengorbankan nyawa agar orang lain hidup? Demi orang yang Anda kasihi seperti orang tua, anak, suami, istri, saudara, kekasih, sahabat, teman, pimpinan, bawahan, atau siapa pun yang Anda kasihi. Mari melihat kepada mereka yang ada di sekitar kita, maukah kita mati bagi mereka supaya mereka hidup? Maukah kita merelakan diri untuk mati agar orang-orang di luar yang sana yang belum mendengarkan Injil Yesus Kritus dapat mendengarnya dan memperoleh hidup? Sungguh indah jka kita mau melakukannya, karena itu marilah kita mulai melakukannya dengan melakukan pengorbanan-pengorbanan kecil dan sederhana yang menunjukkan bahwa kita mengasihi mereka karena Kristus.
Orang lain telah merelakan hidupnya agar kita hidup karena Kristus, lakukanlah juga bagi orang-orang lain.
Salam Alkitab Untuk Semua