Memberi Diri Untuk Pekerjaan Roh

Renungan Harian | 9 Oktober 2022

Memberi Diri Untuk Pekerjaan Roh

Perikop ini, tidak dapat dipungkiri, menjadi salah satu bagian dari tulisan-tulisan Paulus yang cukup memberikan ‘teka-teki’, yang tidak dapat disederhanakan namun juga tidak perlu diperumit. Maksudnya, perkataan Paulus di dalam ayat-ayat ini, pada satu sisi, terkesan membandingkan dan merendahkan bentuk pengajaran yang muncul dalam rentang sejarah kehidupan bangsa Israel. Padahal, pada sisi lain ia justru sedang menunjukakn tentang perkembangan relasi yang terus dilakukan oleh TUHAN dari waktu ke waktu yang selalu bertujuan untuk menghadirkan keselamatan bagi manusia. Paulus, bahkan secara lugas merujuk kepada waktu ketika TUHAN memberikan pengajaran atau peraturan kepada bangsa Israel melalui Musa dan ia seolah membandingkannya dengan bentuk pengajaran yang ia kerjakan. Pada ayat 7 dan 8 ia menuliskan, “jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!” Apakah hal itu menjadi sesuatu yang tidak lebih baik dari bentuk pengajaran yang ia, Paulus, berikan? Jawabannya tentu tidak!

Kita cukup dapat meyakini bahwa terdapat permasalahan pengajaran yang berkembang di tengah jemaat di Korintus, yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan iman jemaat secara keseluruhan. Perbedaan cara pandang dan ‘selera’ tradisi inilah yang menjadi ruang kerapuhan di tengah tubuh jemaat Korintus. Apabila hal tersebut tidak dapat disikapi dengan bijak, maka sudah pasti akan menghadirkan kerusakan masif yang tidak hanya sementara melainkan juga dapat membawa kepada akhir kehidupan iman mereka. Kemudian, berdasarkan tulisan Paulus tersebut sudah tentulah ada semacam serangan terhadap isi pengajaran injil yang Paulus berikan kepada jemaat di Korintus yang menempatkan peranan Roh di dalam kehdupan iman setiap umat TUHAN. Nampaknya, orang-orang tersebut menganggap karya pelayanan Roh yang diberikan oleh Paulus tidak lebih mulia dibanding tradisi peraturan yang sudah ribuan tahun melekat dalam kehidupan orang Israel. Itulah mengapa, Paulus merujuk kepada peristiwa pemberian loh batu pada era Musa sebagai cara untuk membangun fondasi berpikir keimanan jemaat dalam memahami dan menerima pengajaran tentang karya pelayanan Roh.

Paulus melalui tulisannya tersebut sedang mengingatkan jemaat agar tidak merendahkan karya pelayanan Roh yang membawa kepada keselamatan. Hal ini pun menjadi sebuah pesan yang sangat relevan bagi setiap umat TUHAN pada masa sekarang agar tidak merendahkan segala karya Roh dalam diri tiap individu. Persoalannya, tidak sedikit umat TUHAN yang justru menahan dirinya untuk diberdayakan dalam pelayanan Roh.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia