Pentingnya Keramah-Tamahan

Renungan Harian | 16 Februari 2022

Pentingnya Keramah-Tamahan

Abraham sedang menunjukkan keramah-tamahan kepada para tamunya. Namun, Abraham tidak melakukannya diatas dasar motif tertentu maupun sebagai sebuah bentuk ritual. Tawaran makan bagi ketiga tamu merupakan bagian dari tindakan hospitalitas atau keramah-tamahan yang sedang Abraham berikan bagi ketiga orang asing tersebut. Ia tidak mengetahui bahwa ternyata mereka adalah pewujudan kehadiran TUHAN. Secara singkat, dapat kita simpulkan bahwa jamuan dan tawaran untuk berteduh dari panas teriknya siang saat itu dilakukan Abraham dalam ketulusan dan kesungguhan hati, entah mereka manusia biasa maupun malaikat TUHAN. Sebenarnya hal ini merupakan tindakan umum dalam konteks Timur Dekat kuno, justru Abraham akan menjadi aneh jika ia tidak melakukannya. Tamu atau orang asing menjadi pihak yang perlu disadari, disambut, dan dilindungi oleh para tuan-nyonya rumah. Lantas, apa yang membuat tindakan Abraham ini menjadi penting untuk kita renungkan?

 

Tindakan Abraham yang memberikan keramah-tamahan dengan ketulusan menjadi pintu masuk bagi hadirnya berkat-berkat TUHAN yang berkelanjutan. Hal ini akan ditunjukkan pada ayat-ayat berikutnya. Namun, marilah kita bayangkan seandainya Abraham memilih untuk membiarkan ketiga orang tersebut berjalan di bawah panas teriknya matahari seperti yang sudah digambarkan pada ayat 1, seandainya ia tidak menawarkan atap untuk berteduh dan tidak memberikan jamuan makan untuk memulihkan tenaga bagi mereka, apakah narasi akan terus berjalan? Padahal kita akan mengetahui bahwa kehadiran ketiga orang tersebut menjadi bagian dari rancangan berkat TUHAN untuk Abraham sekaligus sebagai langkah awal TUHAN untuk menginspeksi perilaku warga Sodo-Gomora.

 

Keramah-tamahan adalah hal penting dalam kehidupan! Kita perlu ingat bahwa Abraham memberikan keramah-tamahannya bukan karena ia telah mengetahui identitas ketiga orang tersebut sebagai malaikat TUHAN melainkan semata-mata karena Abraham tahu bahwa ia harus melakukannya. Biarlah keramah-tamahan mewujud dalam sikap kita terhadap orang lain, sekaligus sebagai wujud hati yang menjamu TUHAN. Sahabat Alkitab, marilah kita berkaca kepada diri sendiri serta memikirkan tentang nilai ketulusan dalam perilaku terhadap sesama. Apakah kita sudah memperlakukan mereka dalam niatan untuk memberikan ketenangan atau justru kita masih lebih memilih untuk menutup pintu hati dan mata terhadap kehadiran mereka? Bagaimana kita memperlakukan orang lain merupakan cerminan bagaimana kita memperlakukan TUHAN dalam hidup beriman. Ucapan, “aku mengasihi-Mu TUHAN!” akan menjadi sia-sia ketika sikap hidup kita justru menyingkirkan orang lain dari kehidupan kita. 

Salam Alkitab Untum Semua

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia