Sejarah manusia dipenuhi oleh kisah-kisah ketidakadilan, di mana yang kuat menindas yang lemah, dan mereka yang berkuasa kerap menggunakan otoritasnya untuk keuntungan pribadi. Kita sering melihat bagaimana ketakutan membayangi kehidupan banyak orang, baik karena ancaman eksternal maupun ketidakpastian masa depan. Namun, dalam setiap lembaran sejarah, ada tangan Tuhan yang bekerja secara ajaib untuk membalikkan keadaan. Bacaan hari ini mengajarkan kepada kita bahwa keselamatan bukan datang karena belas kasih manusia, tetapi karena keberanian untuk berjuang bersama Tuhan.
Saat Haman, musuh besar orang Yahudi, dihukum mati, bukan berarti ancaman terhadap umat Tuhan langsung hilang. Dekrit yang telah dikeluarkan sebelumnya tetap berlaku, sebuah peraturan yang mengizinkan pemusnahan orang Yahudi pada tanggal tertentu. Raja Ahasyweros tidak dapat mencabut hukum yang telah dibuatnya, tetapi ia mengeluarkan dekrit baru yang memberi hak bagi orang Yahudi untuk membela diri. Dalam perspektif iman, kita dapat memandang kejadian ini sebagai rancangan Tuhan yang luar biasa.
Mordekhai, yang sebelumnya hanyalah seorang pegawai biasa, penjaga pintu istana, kini diangkat menjadi orang kepercayaan raja. Ia mengenakan pakaian kebesaran, melambangkan kuasa dan kehormatan yang diberikan Tuhan kepadanya. Keadaan berbalik, dari seorang yang terancam, menjadi petinggi yang amat disegani. Umat Yahudi yang tadinya hidup dalam ketakutan, kini beroleh pengharapan dan kehormatan.
Sahabat Alkitab, bukankah kehidupan kita juga penuh dengan dinamika pergumulan? Mereka datang silih berganti, seolah tidak memberi jeda kepada kita untuk berpikir sejenak, sehingga dapat merespon dengan tepat. Namun sebagai orang percaya, sesungguhnya tidak ada pilihan lain bagi kita selain dengan terus berjuang, mengandalkan Tuhan, dan bersandar kepada-Nya. Perjuangan itu dimungkinkan karena adanya keyakinan yang bersemai di hati kita, bahwa Tuhan memegang kendali atas hidup kita. Sikap hati tersebut memampukan kita untuk beradaptasi dikala apa yang hadir dalam hidup kita tidak sesuai dengan ekspektasi yang ada. Pada sisi yang lain, mungkin waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pergumulan tersebut tidak secepat bayangan kita. Namun yakinlah bahwa Tuhan dapat membalikkan keadaan dengan cara yang luar biasa. Ia mampu mengubah ketakutan menjadi sukacita dan kehancuran menjadi kebebasan. Peganglah janji-Nya dan tetaplah berjalan dalam iman. Karena pada akhirnya, bukan manusia yang menentukan nasib kita, tetapi Tuhan lah yang berdaulat atas kehidupan semua ciptaan-Nya.