Kadangkala dalam hidup ini terjadi berbagai peristiwa yang sebetulnya tidak kita kehendaki dan jauh dari bayangan kita. Beberapa peristiwa tersebut adalah konsekuensi dari perbuatan kita, sementara lainnya sama sekali tidak bisa diduga datangnya. Dalam situasi keterhimpitan tersebut, akhirnya kita sadar bahwa hanya Tuhan yang dapat memulihkan serta menolong kita.
Pada bagian bacaan kita kali ini pemazmur menunjukkan orang yang menderita karena pilihannya serta dosa yang mereka perbuat. Dalam situasi tersebut hendaknya seorang beriman kembali kepada Tuhan dan menyerukan dengan sepenuh hati keberserahannya. Tuhan akan mendengar seruan yang disampaikan dan membebaskan umat-Nya. Bagaikan seorang pembebas yang mematahkan belenggu besi dari seorang yang tengah ditawan. Itu semua dilakukan-Nya karena pada akhirnya Tuhan memang tidak hendak membinasakan umat-Nya melainkan memproses mereka melalui hikmat serta didikan.
Ayat 23-30 merupakan metafora atas kekacauan, ketidakpastian serta hidup yang terbelenggu kekuasaan di luar bayangan manusia. Pemazmur menjelaskan hal tersebut dengan menggunakan metafora laut. Namun dalam segala ketidakpastian itu Tuhan tetap hadir dan menolong asalkan kita berseru kepada-Nya dengan sepenuh hati serta berharap penuh kepada-Nya.
Sahabat Alkitab, hari ini kita kembali diteguhkan akan kuasa serta hikmat Allah yang mengatasi segala sesuatu. Ia berkuasa atas apapun termasuk segala situasi serta peristiwa yang bahkan tidak kita inginkan terjadi dalam hidup. Maka marilah hidup dengan menaati firman-Nya. Itulah yang menjadi sumber pengharapan kita dalam menjalani kehidupan ini.

























