Merasa sebagai orang paling penting di Persia, membuat Haman besar kepala dan sombong. Kedudukan yang diterimanya saat itu bahkan tidak disyukurinya, dia masih harus membual atas semua kekayaan dan kedudukannya yang telah dipercayakan padanya. Namun kebesarannya bukanlah apa-apa di mata Mordekhai, maka makin murkalah Haman. Lalu atas saran istri dan teman-temannya Haman diminta mendirikan tiang gantung untuk Mordekhai. Jadi saat jamuan makan malam dia bisa merayakan kematian Mordekhai di tiang gantungan yang dibangunnya.
Sahabat Alkitab, menurut Blaise Pascal, ada dua macam manusia, pertama adalah orang benar yang merasa dirinya berdosa atau orang yang rendah hati, dan kedua adalah orang berdosa yang merasa dirinya benar atau orang yang sombong. Kesombongan adalah salah satu sifat manusia yang ‘mendewakan diri sendiri secara berlebihan’, di mana seseorang menganggap dirinya lebih tinggi daripada yang sepatutnya. Meremehkan orang lain, merupakan bentuk kesombongan yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Kesombongan membuat manusia angkuh dan serakah. Tidak jarang diikuti sikap ketakaburan. Ingin menguasai segalanya. Ingin menaklukkan segalanya dengan cara apa saja. Hal itu dilakukan Haman.
Terhadap dosa kesombongan, Alkitab secara tegas dan keras menentang dosa tersebut. Akibat yang dialami pelakunya benar-benar mendatangkan kehancuran. Allah menentang orang yang sombong dan Allah pasti akan menghukumnya. Allah sangat membenci kesombongan serta akibat yang diterima oleh para pelakunya. Ketika kita menyadari siapa diri kita sebenarnya di hadapan Tuhan, apakah masih ada hal yang dapat kita banggakan dan sombongkan? Sebagai umat Tuhan kita perlu memerangi dan menjauhi dosa kesombongan ini. Bagaimana caranya? Kita dapat menjadi seorang yang rendah hati apabila kita dapat mengenal diri kita sendiri. Sudahkah kita mengenal diri secara jujur?
Salam Alkitab Untuk Semua